Sunday, 15 May 2016

Kisah Penghubung Return of the Condor Heroes dan The Heaven Sword and Dragon Sabre

Melanjutkan pembahasan tentang Kisah Tewasnya Guo Jing dan Huang Rong, kali ini Wuxia Gallery akan membahas kisah lanjutan missing link yang bisa anda tonton pada serial The New Heaven Sword and Dragon Sabre (1986).


Saat adegan akhir Return of the Condor Heroes, ketika para pendekar seperti Guo Jing, Huang Rong, Yang Guo, Xiaolongnü, Huang Yaoshi, Zhou Butong, Guo Xiang dan yang lainnya berziarah ke makam Pengemis Utara Hong Qigong dan Racun Barat Ouyang Feng di Gunung Hoa (Hoa San). Saat berziarah di Gunung Hoa, disisi lain Gunung Hoa tersebut sedang terjadi pertempuran antara dua belah pihak. Mayat-mayat bergelimpangan dan ternyata itu adalah mayat para Biksu Shaolin, kelak diketahui bahwa para Biksu Shaolin tadi sedang mengejar dua orang yang telah mencuri sebuah kitab pusaka 9 Matahari (Jiuyang Zhenjing) dari perpustakaan Shaolin. Kedua pencuri tadi adalah dua pendekar suruhan Mongol bernama Xiaoxiangzi (pada serial TROTCH 2014 sesosok banci mengenakan tongkat berkepala tengkorak) dan Yinkexi (pendekar dari Persia). Kedua orang ini nekat mencuri Kitab 9 Matahari milik Shaolin dan akhirnya dikejar-kejar oleh para Biksu Shaolin hingga ke Gunung Hoa. Xiaoxiangzi kemudian diketahui tewas dalam pengejaran tadi, sedangkan Yinkexi menderita luka parah dan menghilang bersembunyi di suatu tempat. Beberapa waktu kemudian, Yinkexi yang sudah terluka parah dan sekarat itu bertemu dengan He Zudao (Ho Ciok-to, yang kelak mendirikan Perguruan Kunlun) dan meminta bantuan untuk menyampaikan pesan maha penting pada para Biksu Shaolin. Yinkexi meminta pada He Zudao untuk menyampaikan pesan pada para Biksu Shaolin bahwa "Kitab ada di dalam perut gorila". Namun entah karena suaranya yang sangat pelan akibat luka parah dan dalam keadaan sekarat, He Zudao salah mendengar pesan dari Yinkexi tadi. He Zudao justru mendengar pesan Yinkexi itu berbunyi "Kitab berada dalam minyak".
 

Simpan sejenak kisah ini, kita tengok sebentar scene Guo Xiang yang kini sedang mengembara untuk mencari keberadaan Yang Guo. Guo Xiang dalam pengembaraannya itu akhirnya tiba di Gunung Song (Song San) tempat dimana Shaolin berada. Guo Xiang melihat dua orang biksu yang tampaknya sedang dihukum. Salah seorang biksu yang berusia paruh baya tampak dirantai kakinya, sedangkan seorang lagi yang berusia belasan tahun tampak melayani sang biksu paruh baya tadi yang adalah gurunya. Keduanya adalah penjaga perpustakaan Shaolin yang sedang dihukum karena keteledoran yang menyebabkan hilangnya Kitab Pusaka 9 Matahari. Biksu paruh baya tadi bernama Jueyuan dan biksu muda tadi bernama Zhang Junbao. Guo Xiang yang melihat ketidakadilan ini langsung mencoba untuk menolong dua biksu itu. Namun belum sempat berbuat banyak, datang seorqng tetua Shaolin dan sempat bertarung dengan Guo Xiang. Tetua Shaolin langsung mengetahui bahwa gadis muda yang sedang bertarung dengannya itu adalah Guo Xiang putri pasangan Guo Jing & Huang Rong. Sang tetua mengetahui jati diri Guo Xiang dari patung arhat yang pernah ia hadiahkan pada saat ulang tahun Guo Xiang yang ke-16 tahun. Saat Guo Xiang ulang tahun yang ke-16 pernah mendapat hadiah patung arhat Shaolin, dan nampaknya hadiah itu adalah dari sang tetua Shaolin ini.

Untuk melihat scene Guo Xiang vs Shaolin Master bisa lihat pada:
Guo Xiang vs Shaolin Master part 1 
Guo Xiang vs Shaolin Master part 2 
 

Tak lama setelah Guo Xiang dan sang tetua bertarung, saat itu Shaolin kedatangan musuh yang cukup hebat. Dia adalah He Zudao, kedatangan He Zudao ini yang utama adalah menyampaikan pesan terakhir dari Yinkexi tempo hari. Namun, He Zudao tidak mau semudah itu menyampaikan pesan Yinkexi pada para Biksu Shaolin tadi. He Zudao hendak mencoba seberapa hebat ilmu Shaolin. Beberapa biksu senior tidak ada yang mampu mengalahkan He Zudao ini sampai tanpa disengaja, justru Zhang Junbao sang biksu muda murid dari Biksu Jueyuan tadi yang dapat mengalahkan He Zudao dengan jurus Lohan. Usai dikalahkan oleh Zhang Junbao tadi dengan gembira He Zudao menyampaikan pesan Yinkexi bahwa 'Kitab berada dalam minyak". Semua biksu Shaolin bingung dan tidak ada yang mengetahui maksud pesan He Zudao tadi, sampai nanti beberapa puluh tahun kemudian muncul seorang pemuda bernama Zhang Wuji yang beruntung menemukan kitab pusaka tersebut.

Setelah kepergian He Zudao, Zhang Junbao pun langsung disidangkan dengan tuduhan serius yaitu telah mencuri belajar ilmu Shaolin secara diam-diam. Hukumannya adalah mati atau dipatahkan semua tulang dan nadinya. Guo Xiang pun kembali maju melihat ketidakadilan itu. Meski Zhang Junbao telah berjasa pada Shaolin, tetap dirinya tidak terhindar dari hukuman berat. Para Biksu Shaolin siap maju untuk menghukum Zhang Junbao. Saat itulah Biksu Jueyuan menolong dan menyelamatkan muridnya itu dan juga Guo Xiang. Keduanya dibawa pergi dari Kuil Shaolin. Saat telah sampai di sebuah kuil tua, tenaga dalam Biksu Jueyuan telah habis dan sekarat. Saat dalam keadaan sekarat itulah, Biksu Jueyuan membacakan hafalan dan isi Kitab 9 Matahari pada Guo Xiang dan Zhang Junbao serta seorang tetua Shaolin yang tadi bertarung dengan Guo Xiang yg juga telah tiba di kuil tua tersebut. Jadi ada tiga orang yang mendengarkan isi Kitab 9 Matahari (Jiuyang Zhenjing), yaitu Guo Xiang, Zhang Junbao dan satu tetua Shaolin. Masing-masing punya pemahaman sendiri-sendiri saat mendengarkan Biksu Jueyuan melafalkan kitab 9 Matahari tadi. Ketiga orang tadi menggunakan pemahaman mereka sendiri-sendiri dan menerapkannya ke dalam ilmu mereka masing-masing. 
 

Ketiganya pun kemudian berpisah, Guo Xiang kemudian diketahui mendirikan Partai E Mei dan Zhang Junbao kemudian mendirikan Partai Wudang (Butong) dan berganti nama menjadi Zhang Sanfeng (Thio Sam Hong). Sebuah cap serta anggapan yang tidak enak didengar di kalangan persilatan yang menyebutkan bahwa Zhang Sanfeng adalah pengkhianat yang telah diusir dari Kuil Shaolin berawal dari kisah diatas. Zhang Sanfeng kemudian mengembangkan ilmu silatnya sendiri dan menjadi salah satu pesilat tangguh yang ada di persilatan, ilmu terhebat yang pernah diciptakan oleh Zhang Sanfeng adalah jurus-jurus Taichi yang terdiri dari jurus pukulan Taichi dan Jurus Pedang Taichi. Kelak ilmu ini juga diturunkan pada cucu muridnya yaitu Zhang Wuji pada kisah The Heaven Sword and Dragon Sabre. Sedangkan Guo Xiang dengan ilmu keluarganya ditambah beberapa bagian isi dari Kitab 9 Matahari yang ia dengar dari Biksu Jueyuan, menjadikan Partai E Mei (yang terdiri dari para wanita) menjadi salah satu partai pedang yang disegani di dunia persilatan.

Perlu Wuximania ketahui kisah missing link Guo Xiang ini hanya terdapat pada serial The New Heaven Sword and Dragon Sabre (1986), untuk versi lainnya sampai versi 2009 diawal scene tidak pernah dikisahkan missing link tersebut, semoga saja versi yang akan datang ada scene missing link ini.

Share this

7 Responses to "Kisah Penghubung Return of the Condor Heroes dan The Heaven Sword and Dragon Sabre"

  1. yang ada guo xiang di episode brp gan yg di film heaven sword and dragon sabre 1986 ?

    ReplyDelete
  2. Pertanyaannya kalau memang zhang sanfeng sempat mendengar jueyuan membacakan kitab 9 matahari dan memahaminya, kenapa ketika zhang wuji terkena tapak api es, zhang sanfeng berkata hanya ilmu 9 matahari yang dapat menyembuhkannya dan dia juga ga bisa menolong wuji..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus versi lengkap dari kitab 9 matahari yang bisa.
      Zhang sanfeng cuman memahami 1/3 saja

      Delete
  3. lanjutan kisah dari zhang wuji apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga ada, itu ud bagian terakhir

      Delete
    2. Jin Yong yang nulis novel wu xia ini udah meninggal. Tahun 2018 tadi meninggal. Cuma 3 novelnya ini yang ceritanya paling sering di bikin film serial. Yang lain, kurang.

      Delete
  4. Tambahan..Jin Yong, berhenti menulis novel pada tahun 1970. Dia pada waktu itu masih dalam usia produktif, tapi dia memutuskan tidak mau menulis novel Lagi. Cerita condor heroes ( kwok ceng) ditulisnya pada tahun 1957.

    ReplyDelete