Saat adegan akhir Return of the
Condor Heroes, ketika para pendekar seperti Guo Jing, Huang Rong, Yang Guo, Xiaolongnü,
Huang Yaoshi, Zhou Butong, Guo Xiang dan yang lainnya berziarah ke makam
Pengemis Utara Hong Qigong dan Racun Barat Ouyang Feng di Gunung Hoa (Hoa San).
Saat berziarah di Gunung Hoa, disisi lain Gunung Hoa tersebut sedang terjadi
pertempuran antara dua belah pihak. Mayat-mayat bergelimpangan dan ternyata itu
adalah mayat para Biksu Shaolin, kelak diketahui bahwa para Biksu Shaolin tadi
sedang mengejar dua orang yang telah mencuri sebuah kitab pusaka 9 Matahari
(Jiuyang Zhenjing) dari perpustakaan Shaolin. Kedua pencuri tadi adalah dua
pendekar suruhan Mongol bernama Xiaoxiangzi (pada serial TROTCH 2014 sesosok
banci mengenakan tongkat berkepala tengkorak) dan Yinkexi (pendekar dari
Persia). Kedua orang ini nekat mencuri Kitab 9 Matahari milik Shaolin dan
akhirnya dikejar-kejar oleh para Biksu Shaolin hingga ke Gunung Hoa.
Xiaoxiangzi kemudian diketahui tewas dalam pengejaran tadi, sedangkan Yinkexi
menderita luka parah dan menghilang bersembunyi di suatu tempat. Beberapa waktu
kemudian, Yinkexi yang sudah terluka parah dan sekarat itu bertemu dengan He
Zudao (Ho Ciok-to, yang kelak mendirikan Perguruan Kunlun) dan meminta bantuan
untuk menyampaikan pesan maha penting pada para Biksu Shaolin. Yinkexi meminta
pada He Zudao untuk menyampaikan pesan pada para Biksu Shaolin bahwa
"Kitab ada di dalam perut gorila". Namun entah karena suaranya yang
sangat pelan akibat luka parah dan dalam keadaan sekarat, He Zudao salah
mendengar pesan dari Yinkexi tadi. He Zudao justru mendengar pesan Yinkexi itu
berbunyi "Kitab berada dalam minyak".
Simpan sejenak kisah ini, kita
tengok sebentar scene Guo Xiang yang kini sedang mengembara untuk mencari
keberadaan Yang Guo. Guo Xiang dalam pengembaraannya itu akhirnya tiba di
Gunung Song (Song San) tempat dimana Shaolin berada. Guo Xiang melihat dua
orang biksu yang tampaknya sedang dihukum. Salah seorang biksu yang berusia
paruh baya tampak dirantai kakinya, sedangkan seorang lagi yang berusia belasan
tahun tampak melayani sang biksu paruh baya tadi yang adalah gurunya. Keduanya
adalah penjaga perpustakaan Shaolin yang sedang dihukum karena keteledoran yang
menyebabkan hilangnya Kitab Pusaka 9 Matahari. Biksu paruh baya tadi bernama
Jueyuan dan biksu muda tadi bernama Zhang Junbao. Guo Xiang yang melihat
ketidakadilan ini langsung mencoba untuk menolong dua biksu itu. Namun belum
sempat berbuat banyak, datang seorqng tetua Shaolin dan sempat bertarung dengan
Guo Xiang. Tetua Shaolin langsung mengetahui bahwa gadis muda yang sedang
bertarung dengannya itu adalah Guo Xiang putri pasangan Guo Jing & Huang
Rong. Sang tetua mengetahui jati diri Guo Xiang dari patung arhat yang pernah
ia hadiahkan pada saat ulang tahun Guo Xiang yang ke-16 tahun. Saat Guo Xiang
ulang tahun yang ke-16 pernah mendapat hadiah patung arhat Shaolin, dan
nampaknya hadiah itu adalah dari sang tetua Shaolin ini.
Untuk melihat scene Guo Xiang vs Shaolin Master bisa lihat pada:
Guo Xiang vs Shaolin Master part 1
Guo Xiang vs Shaolin Master part 2
Untuk melihat scene Guo Xiang vs Shaolin Master bisa lihat pada:
Guo Xiang vs Shaolin Master part 1
Guo Xiang vs Shaolin Master part 2
Tak lama setelah Guo Xiang dan sang
tetua bertarung, saat itu Shaolin kedatangan musuh yang cukup hebat. Dia adalah
He Zudao, kedatangan He Zudao ini yang utama adalah menyampaikan pesan terakhir
dari Yinkexi tempo hari. Namun, He Zudao tidak mau semudah itu menyampaikan
pesan Yinkexi pada para Biksu Shaolin tadi. He Zudao hendak mencoba seberapa
hebat ilmu Shaolin. Beberapa biksu senior tidak ada yang mampu mengalahkan He
Zudao ini sampai tanpa disengaja, justru Zhang Junbao sang biksu muda murid
dari Biksu Jueyuan tadi yang dapat mengalahkan He Zudao dengan jurus Lohan.
Usai dikalahkan oleh Zhang Junbao tadi dengan gembira He Zudao menyampaikan
pesan Yinkexi bahwa 'Kitab berada dalam minyak". Semua biksu Shaolin
bingung dan tidak ada yang mengetahui maksud pesan He Zudao tadi, sampai nanti
beberapa puluh tahun kemudian muncul seorang pemuda bernama Zhang Wuji yang
beruntung menemukan kitab pusaka tersebut.
Setelah kepergian He Zudao, Zhang Junbao pun langsung disidangkan dengan tuduhan serius yaitu telah mencuri belajar ilmu Shaolin secara diam-diam. Hukumannya adalah mati atau dipatahkan semua tulang dan nadinya. Guo Xiang pun kembali maju melihat ketidakadilan itu. Meski Zhang Junbao telah berjasa pada Shaolin, tetap dirinya tidak terhindar dari hukuman berat. Para Biksu Shaolin siap maju untuk menghukum Zhang Junbao. Saat itulah Biksu Jueyuan menolong dan menyelamatkan muridnya itu dan juga Guo Xiang. Keduanya dibawa pergi dari Kuil Shaolin. Saat telah sampai di sebuah kuil tua, tenaga dalam Biksu Jueyuan telah habis dan sekarat. Saat dalam keadaan sekarat itulah, Biksu Jueyuan membacakan hafalan dan isi Kitab 9 Matahari pada Guo Xiang dan Zhang Junbao serta seorang tetua Shaolin yang tadi bertarung dengan Guo Xiang yg juga telah tiba di kuil tua tersebut. Jadi ada tiga orang yang mendengarkan isi Kitab 9 Matahari (Jiuyang Zhenjing), yaitu Guo Xiang, Zhang Junbao dan satu tetua Shaolin. Masing-masing punya pemahaman sendiri-sendiri saat mendengarkan Biksu Jueyuan melafalkan kitab 9 Matahari tadi. Ketiga orang tadi menggunakan pemahaman mereka sendiri-sendiri dan menerapkannya ke dalam ilmu mereka masing-masing.
Ketiganya pun kemudian berpisah, Guo
Xiang kemudian diketahui mendirikan Partai E Mei dan Zhang Junbao kemudian
mendirikan Partai Wudang (Butong) dan berganti nama menjadi Zhang Sanfeng (Thio
Sam Hong). Sebuah cap serta anggapan yang tidak enak didengar di kalangan
persilatan yang menyebutkan bahwa Zhang Sanfeng adalah pengkhianat yang telah
diusir dari Kuil Shaolin berawal dari kisah diatas. Zhang Sanfeng kemudian
mengembangkan ilmu silatnya sendiri dan menjadi salah satu pesilat tangguh yang
ada di persilatan, ilmu terhebat yang pernah diciptakan oleh Zhang Sanfeng
adalah jurus-jurus Taichi yang terdiri dari jurus pukulan Taichi dan Jurus
Pedang Taichi. Kelak ilmu ini juga diturunkan pada cucu muridnya yaitu Zhang
Wuji pada kisah The Heaven Sword and Dragon Sabre. Sedangkan Guo Xiang dengan
ilmu keluarganya ditambah beberapa bagian isi dari Kitab 9 Matahari yang ia
dengar dari Biksu Jueyuan, menjadikan Partai E Mei (yang terdiri dari para
wanita) menjadi salah satu partai pedang yang disegani di dunia persilatan.
Perlu Wuximania ketahui kisah missing link Guo Xiang ini hanya terdapat pada serial The New Heaven Sword and Dragon Sabre (1986), untuk versi lainnya sampai versi 2009 diawal scene tidak pernah dikisahkan missing link tersebut, semoga saja versi yang akan datang ada scene missing link ini.
yang ada guo xiang di episode brp gan yg di film heaven sword and dragon sabre 1986 ?
ReplyDeletePertanyaannya kalau memang zhang sanfeng sempat mendengar jueyuan membacakan kitab 9 matahari dan memahaminya, kenapa ketika zhang wuji terkena tapak api es, zhang sanfeng berkata hanya ilmu 9 matahari yang dapat menyembuhkannya dan dia juga ga bisa menolong wuji..
ReplyDeleteHarus versi lengkap dari kitab 9 matahari yang bisa.
DeleteZhang sanfeng cuman memahami 1/3 saja
lanjutan kisah dari zhang wuji apa?
ReplyDeletega ada, itu ud bagian terakhir
DeleteJin Yong yang nulis novel wu xia ini udah meninggal. Tahun 2018 tadi meninggal. Cuma 3 novelnya ini yang ceritanya paling sering di bikin film serial. Yang lain, kurang.
DeleteTambahan..Jin Yong, berhenti menulis novel pada tahun 1970. Dia pada waktu itu masih dalam usia produktif, tapi dia memutuskan tidak mau menulis novel Lagi. Cerita condor heroes ( kwok ceng) ditulisnya pada tahun 1957.
ReplyDelete