Baiklah langsung kita mulai kisahnya, diakhir kisah Return of the Condor Heroes setelah Yang Guo berhasil menewaskan pimpinan pasukan Mongol Mongke Khan, Pendekar Rajawali itu akhirnya memutuskan untuk pergi dan menyepi dari dunia persilatan bersama sang istri Xiaolongnü. Sebelum pergi, Yang Guo meninggalkan pedang beratnya pada Paman dan Bibi Guo. Huang Rong yang cerdik dan sedikit mempunyai ilmu meramal yang diwariskan oleh sang ayah Sesat Timur (Huang Yaoshi), telah memiliki semacam firasat bahwa Benteng Xiang Yang tidak mungkin dapat dipertahankan lebih lama lagi. Suatu saat pasukan Mongol pasti akan kembali dan menyerbu Benteng Xiangyang secara besar-besaran. Maka Huang Rong mengambil pedang besi berat milik Yang Guo tadi dan meminta seorang pandai besi terhebat di masa itu untuk melebur senjata hebat itu agar dibuatkan sepasang senjata mustika yang diberi nama Golok Naga (Du Longdao/ To Liong To) dan Pedang Langit (Yi Tian Jian). Pada novel versi lama Huang Rong dan Guo Jing memasukkan Kitab Perang Bubok (Wumu Yishu) karangan Jenderal Yue Fei dan Kitab 18 Tapak Menaklukkan Naga ke dalam Golok Naga dan memasukkan Kitab 9 Bulan (Jiuyin Zhenjing) ke dalam Pedang Langit. Setelah revisi terbaru edisi ketiga (2005), di dalam kedua pedang pusaka tadi tidak lagi diselipkan Kitab Perang Bubok dan Kitab 18 Tapak Menaklukkan Naga, cuman diselipkan sebuah peta pulau persik, tempat dimana semua kitab-kitab tersebut disembunyikan.
Huang Rong juga sempat membuatkan sebuah cincin dari bahan yang sama dan diberikan pada anak keduanya Guo Xiang. Oleh Huang Rong, Pedang Langit beserta cincin diberikan kepada Guo Xiang yang kelak akan menjadi benda pusaka Partai E Mei yang didirikan oleh Guo Xiang. Sedangkan Golok Naga diberikan pada anak bungsunya Guo Polu. Setelah kedua senjata mustika itu selesai dibuat, Huang Rong juga menyebarkan sebuah pameo tentang dua senjata hebat tadi. Isi pameonya adalah sebagai berikut: "Yang termulia dalam rimba persilatan Golok Mustika Membunuh Naga, perintahnya di kolong langit tiada manusia yang berani tidak menurut. Pedang Langit tidak muncul, siapa lagi yang melawan ketajamannya". Huang Rong berharap suatu saat nanti akan muncul seorang pendekar hebat yang dapat mengetahui rahasia yang terkandung dari puisi pameo yang dilontarkan oleh dirinya tadi dan kelak digunakan untuk mengusir Bangsa Mongol dari tanah Tiongkok. Kisah keberadaan dan perebutan Golok Naga dan Pedang Langit itulah yang merupakan inti dari Novel The Heaven Sword and Dragon Sabre yang bersettingkan pada akhir masa Dinasti Yuan (Mongolia) dan munculnya seorang pendekar hebat bernama Zhang Wuji yang beruntung mengetahui rahasia dibalik dua senjata mustika itu. Zhang Wuji dan Sekte Ming pun akhirnya mengobarkan pemberontakan dan berhasil mengusir Mongolia dari Tiongkok.
Kembali ke kisah Guo Jing dan Huang Rong. Huang Rong yang sedikit banyak mengetahui bahwa anak keduanya Guo Xiang punya sedikit perasaan pada Yang Guo akhirnya mengijinkan putrinya itu untuk pergi dari Benteng Xiang Yang mencari keberadaan Yang Guo. Kepergian Guo Xiang ini membuat lega Huang Rong karena ia tahu bahwa anak keduanya akan terhindar dari bencana hebat yang akan menimpa Xiang Yang. Sambil membawa Pedang Langit dan juga cincin pusaka, Huang Rong juga menuturkan sepenggal rahasia dibalik dua senjata itu bahwa untuk mengetahui rahasia yang terkandung pada Du Longdao (Golok Naga) dan Yi Tianjian (Pedang Langit), maka kedua senjata tadi harus saling dibenturkan satu dengan lainnya dengan sangat keras hingga patah dan mengambil peta yang ada di rongga kedua senjata itu. Maka tidak heran kalau hanya Ketua Partai E Mei (Gobi) saja turun-temurun yang mengetahui rahasia dua pusaka tersebut.
Beberapa waktu usai kepergian Guo Xiang meninggalkan Benteng Xiang Yang, pasukan Mongol menyerbu kembali ke Xiang Yang dengan pasukan yang lebih besar dibandingkan saat ketika Yang Guo berhasil menewaskan Mongke Khan. Sehebat-hebatnya Guo Jing, Huang Rong, Huang Yaoshi, Zhou Butong, biksu Yideng dan para pendekar lainnya mempertahankan Benteng Xiang Yang, kalau tidak didukung oleh pasukan dari Pemerintah Negara Song Selatan, tentu mereka tidak dapat bertahan. Dinasti Song Selatan memang sudah sangat bobrok dan hancur-hancuran, maka hanya dengan mengandalkan kekuatan Guo Jing yang semakin berumur (mendekati usia 60 tahun) benteng Xiang Yang tidak dapat dipertahankan lagi. Guo Jing dikabarkan tewas berpelukan dengan sang istri Huang Rong. Guo Fu, Guo Polu (pemegang Golok Naga), dan Yelu Qi pun dikabarkan ikut tewas dalam penyerbuan Xiang Yang kali ini. Golok Naga pun kemudian selalu berpindah-pindah tangan dari satu pendekar ke pihak lainnya. Seluruh keluarga Guo Jing tewas dalam penyerbuan Mongol terkecuali hanya Guo Xiang yang lolos karena sedang tidak berada di Xiang Yang untuk mencari keberadaan Yang Guo. Guo Xiang tidak pernah menemukan keberadaan Yang Guo sampai akhir hayatnya, Guo Xiang pun akhirnya mendirikan Partai E Mei (Gobi Pay) dan menurunkan rahasia dibalik Golok Naga dan Pedang Langit hanya pada Ketua E Mei berikutnya.
Yang ingin melihat sepak terjang couple ini bisa lihat pada Guo Jing & Huang Rong Love and War Story
Bagaimana pendapat Wuximania mengenai kisah penghubung yang hilang sebelum 100 tahun antara serial Return of the Condor Heroes dan The Heaven Sword and Dragon Sabre?
tempat streaming film bioskop hanya di FilmBioskopXXI.com
ReplyDelete